Bawaslu Tekankan Pentingnya Pendidikan Politik untuk Hindari Polarisasi di Pilkada 2024


Rahmat Bagja Ketua Bawaslu RI saat memberikan keterangan kepada awak media di kawasan Ancol, Jakarta, Sabtu (19/10/2024). (Dok. Istimewa)

Jakarta (MEDIABUSER.ID) – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, menekankan pentingnya pendidikan politik yang baik bagi masyarakat untuk mencegah polarisasi pada Pilkada Serentak 2024.

Menurutnya, pendidikan politik yang mengedepankan pengetahuan yang benar mengenai calon kepala daerah akan membantu masyarakat menghindari terjebak pada isu-isu SARA, ujaran kebencian, dan hoaks yang selama ini digunakan untuk memanipulasi opini publik dan mengacaukan proses demokrasi.

“Polarisasi yang terjadi melalui media sosial sangat berbahaya karena dapat merusak tatanan demokrasi yang jujur dan adil. Penggunaan isu SARA, ujaran kebencian, dan hoaks yang menyerang pribadi pasangan calon hanya akan menciptakan ketidakpastian dan menurunkan partisipasi publik,” ujar Bagja dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat dikutip dari ANTARA.

Dia menambahkan bahwa meskipun upaya penyebaran informasi yang salah sudah terbukti berbahaya, terutama seperti yang terjadi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2019, namun langkah kolaboratif antara Bawaslu, KPU, pemerintah, dan masyarakat sipil, termasuk organisasi seperti Cek Fakta, telah berhasil menurunkan dampak politisasi SARA dan hoaks pada Pemilu 2024.

Bawaslu meyakini bahwa cek fakta adalah pilar utama dalam menjaga integritas dan kualitas kontestasi politik yang sehat. 

Selain itu, Bagja mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan dan memberikan laporan jika ditemukan adanya pelanggaran yang berkaitan dengan misinformasi dan politisasi SARA di media sosial. (Ed: Ruk)